Mimika - Di sebuah pagi yang cerah, suasana Ball Room Horison Ultima di Timika terasa lebih hidup dari biasanya. Pada tanggal 29 Juli 2024, berbagai elemen penting dari Pemerintah Kabupaten Mimika berkumpul untuk sebuah tujuan mulia: meningkatkan kesiapsiagaan bencana di wilayah tersebut. Dalam acara sosialisasi gladi kesiapsiagaan bencana ini, hadir tokoh-tokoh penting seperti Wakil Ketua 1 Senkom Mitra Polri Kabupaten Mimika, Muhammad Amar, didampingi Wakil Ketua 2, Achmadun, serta Pembina H. Zainul, Achmad Muchsin Afsoh, Suwandi, dan Habibullah Difa Alkayis.
Yakobus Karet, Staf Ahli Bupati Bidang Hukum, Politik, dan Pemerintah, membuka acara dengan penekanan pada pentingnya koordinasi yang baik antar semua pihak dalam menghadapi ancaman bencana alam. "Kesiapsiagaan adalah kunci dalam mengurangi risiko bencana. Tanpa koordinasi yang baik, semua upaya akan sia-sia," tegasnya. BPBD, sebagai garda terdepan dalam penanggulangan bencana, memiliki peran strategis dalam memastikan bahwa setiap elemen masyarakat dan pemerintah daerah siap menghadapi situasi darurat.
Acara tersebut tidak hanya dihadiri oleh perwakilan Senkom Mitra Polri, tetapi juga oleh berbagai instansi seperti Lanal, Dinsos, Polres, Pramuka, Orari, PMI, BMKG, Dishub, Basarnas, Lanud Yohanis Kapiyau, Satpol PP, Dinkes, Dinas PUPR, PRC BPBD, Damkar, Diskominfo, serta relawan Mimika Papua. Mereka semua bersatu dengan satu tujuan: meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam penanganan bencana, serta memperkuat koordinasi dan komunikasi antar instansi.
Suharyanto Budi Setiawan, Penata Penanggulangan Kebencanaan Ahli Muda BPBD Daerah Istimewa Yogyakarta, menggarisbawahi pentingnya kesiapan menghadapi bencana yang tidak dapat diprediksi. Dia menyarankan pembentukan Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana (SKPDP) yang dipimpin oleh komandan yang ditunjuk oleh bupati. "SKPDP ini bertugas menyusun dokumen kontinjensi sesuai dengan jenis bencana yang dihadapi, sehingga penanganan bencana bisa dilakukan dengan jelas dan terstruktur," ujarnya.
Moses Yarangga, Kepala BPBD Mimika, menegaskan komitmen BPBD bersama TNI/Polri dan organisasi terkait untuk membentuk satu kesatuan dalam menyusun dokumen kontinjensi bencana. "Kami berharap dukungan dari semua stakeholder agar dapat mengurangi dampak kejadian atau bencana di daerah ini," harapnya.
Yakobus Karet menutup acara dengan apresiasi terhadap BPBD yang telah berupaya mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kesiapsiagaan dan mitigasi bencana. "Keterlibatan masyarakat adalah kunci sukses dalam penanggulangan bencana. Masyarakat yang siap dan sadar akan bencana mampu mengurangi risiko dan dampak yang ditimbulkan," pungkasnya.
Sosialisasi gladi kesiapsiagaan bencana ini menjadi langkah penting dalam memperkuat sinergi antara pemerintah, organisasi, dan masyarakat di Kabupaten Mimika. Dengan kesiapsiagaan yang lebih baik, diharapkan wilayah ini dapat lebih tangguh menghadapi berbagai potensi bencana di masa mendatang.(Mus/Ac)
Post a Comment